Rabu, 25 Maret 2015

Kesehatan Mental


Apa itu kesehatan mental?

Secara singkat ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang memperhatikan perawatan mental atau jiwa. Sama seperti ilmu pengetahuan yang lain, ilmu kesehatan mental mempunyai objek khusus untuk diteliti dan objek tersebut adalah manusia. Manusia dalam ilmu ini diteliti dari titik tolak keadaan atau kondisi mentalnya. ilmu kesehatan mental merupakan terjemahan dari istilah mental hygiene. Mental (dari kata Latin : mens, mentis) yang berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat, sedangkan hygiene (dari kata Yunani : hugiene) yang berarti ilmu tentang kesehatan. Mental hygiene sering juga disebut psikohygiene. Psyche (dari kata Yunani: psucho) berarti napas, asas kehidupan, hidup, jiwa, roh, sukma, semangat.
Menurut Alexander Schneiders mengatakan bahwa " ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri". 
 


Sejarah Kesehatan Mental

Sebelum membahas lebih jauh mengenai Kesehatan mental ada baiknya kita mengetahui dari dasarnya, yap kita mulai dari sejarahnya. Bagaimana awal mula dari Kesehatan Mental? mari kita bahas..

Ternyata penyakit atau gangguan mental memiliki usia yang dengan manusia. Meskipun secara mental belum maju, nenek moyang homo sapiens mengalami gangguan-gangguan mental seperti halnya dengan homo sapiens sendiri. Mereka dan keturunan mereka sangat takut akan predator. Mereka menderita berbagai kecelakaan dan demam yang merusak metal mereka, dan juga merusak mental orang-orang lain dalam perkelahian-perkelahian. Sejak saat itu manusia dengan rasa putus asa selalu berusaha menjelaskan penyakit mental, bagaimana cara mengatasinya dan bagaimana caranya untuk memulihkan kesehatan mental. Mula-mula penjelasannya sederhana, ia menghubungkan kekalutan-kekalutan mental dengan gejala-gejala alam, pengaruh buruk orang lain, atau roh-roh jahat.

Dewasa ini juga manusia masih berusaha menjelaskan penyakit mental dan persoalan menghilangkan penyakita mental itu sendiri, dan hal ini merupakan teka-teki yang paling sulit selama berabad-abad. Yang perlu diketahui disini adalah sejarah yang tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara-cara menguranginnya atau menghilangkannya. Pada umumnya hal tersebut mencerminkan tingkat pengetahuan dan kecenderungan-kecenderungan religius, filosofis dan keyakinan-keyakinan serta kebiasaan-kebiasaan masyarakat jaman itu. Tidak mengherankan bahwa usaha-usaha lebih awal dalam menangani masalah tersebut penuh dengan kesulitan, dan perkembangan ilmu kesehatan mental sendiri sangat lambat. Hal ini disebabkan oleh dua alasan :
Pertama : Sifat dari masalah-masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi hal tersendiri karena perasaan takut, malu dan bersalah dalam keluarga-keluarga dan masyarakat dari para pasien. Oleh karena itu, penanganan terhadap orang-orang yang sakit mental diserahkan kepada negara atau lembaga agama yang menjadi pelindung baik tingkah laku kelompok maupun tingkah laku individu. 
Kedua : Perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat dan sporadis, dan banyak kemajuan sangat penting yang telah dicapai mendapat perlawanan yang sangat keras.
Ini merupakan hal yang khas bagi ilmu kesehatan mental dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lain.

Pada zaman prasejarah pun sudah ada yang namanya gangguan mental. Seriously? percaya deh, masih gak percaya? okeee check it out~


Manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik seperti infeksi, artritis, penyakit pernapasan dan usus, serta arteriosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Tetapi manusia purba benar-benar berusaha mengatasi penyakit mental. Ia memandang dan merawatnya sama seperti halnya dengan penyakit-penyakit fisik lainnya. Bagi manusia purba, gigi yang sakit dan seseorang gila (berbicara tidak karuan) disebabkan oleh penyebab yang sama, yakni roh-roh jahat, halilintar atau mantera-mantera musuh. 

Seperti apakah penyakit mental yang dialami oleh orang zaman purba? Apakah penyakit mental mereka berbeda dengan penyakit mental dewasa ini? Tidak ada cara untuk mengetahuiya dengan pasti. Ada spekulasi yang dapat diterima bahwa beberapa gejala penyakit mental dewasa ini sangat mirip dengan yang dijumpai pada zaman dahulu. Penyebab-penyebab penyakit mental zaman dahulu dapat juga di anggap berhubungan dengan penyebab-penyebab penyakit mental zaman kita. Faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar atau lingkungan, memainkan peranan terhadap penyakit mental dari manusia purba. Para pendahulu psikiater dan psikolog kita muncul pada zaman purba. Seperti yang selalu terjadi dalam masyarakat, jika ada suatu kebutuhan, maka ada yang mengisinya, dengan demikian muncullah dukun-dukun.

Konsep Sehat

Sudah ada yang tahu apa itu sehat? sehat itu berarti tidak sakit? iyaaaa betul juga sih hehe tapi lengkapnya gimana sih? bahas yuukk~

Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi-interpretasi. banyak faktor yang memengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda, bergantung pada paradigmanya. 

Konsep "sehat" secara fisik dan bersifat individu ialah "seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin". Kesulitan yang dihadapi konsep ini adalah penentuan "normal" masih belum dapat dibakukan. Konsep "sehat" berdasarkan ekologi ialah "sehat berarti proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya. Proses penyesuaian ini berjalan terus menerus dan berubah-berubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang mengubah keseimbangan ekologi dan untuk mempertahankan kesehatannya orang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan".

Definisi Sehat

Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi normal dan alami. Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan memengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologis, psikologis dan dimensi sosiokultural. Keadaan sehat/normal sendiri merupakan hal yang sulit didefinisikan. setiap orang atau kelompok memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal tersebut. Meski rumit dan bervariasi, suatu keadaan bisa dikatakan normal/sehat setelah memenuhi parameter tertentu.
Selanjutnya, konsep umum tentang keadaan normal/sehat kan menggunakan nilai rata-rata parameter tersebut sebagai acuannya. Nilai rata-rata tersebut dikenal dengan istilah nilai normal.

Secara umum, ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan, yakni:
1. Menurut WHO. Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
2. Menurut Parson. Sehat adalah kemampuan optimal individual untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
3. Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992. Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.



Definisi Sakit

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat relatif dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) bergantung pada latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.



Perbedaan Konsep Kesehatan Mental Barat & Timur



Model barat

- Model Biomedis, memiliki 5 asumsi:
1. Terdapat perbedaan nyata antara tubuh dan jiwa sehingga penyakit diyakini berada pada satu bagian tubuh tertentu.
2. Penyakit dapat direduksi pada gangguan fungsi tubuh.
3. Penyakit disebabkan oleh suatu penyebab khusu yang secara potensial dapat diidentifikasikan.
4. Tubuh seperti sebuah mesin.
5. Tubuh adalah objek yang perlu diatur dan dikontrol.

- Model Psikoatris
Penggunaan berbagai model untuk menjelaskan penyebab gangguan mental.
1. Model organik
2. Model psikodinamik
3. Model behavioral
4. Model sosial 

- Model Psikosomatis
Tidak ada penyakit fisik tanpa disebabkan oleh atesenden emosional dan sosial. sebaliknya tidak ada penyakit psikis yang tidak disertai oleh simtom somatik.


Model Timur

bersifat lebih holistik.
1. Holistik sempit
Organisme manusia dilihat sebagai suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling terkait dan saling tergantung.
2. Holistik luas
sistem tersebut merupakan suatu bagian integral dari sistem-sistem yang lebih luas, dimana organisme individu berinteraksi terus menerus dengan lingkungan fisik sosialnya.




Setiap budaya memiliki caranya sendiri untuk menjelaskan mengenai gangguan mental pada anggotanya, mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa, dan dalam keadaan apa, seseorang menderita gangguan mental.
Di barat, penekanan ditempatkan pada faktor psikologis, kejadian dalam hidup dan efek stress, tetapi di timur penjelasan mengenai gangguan mental lebih berkisar pada faktor sosial dan religi. Hal ini meliputi kesurupan arwah, sihir, melanggar tabu dalam suatu keyakinan, hukuman Tuhan dan penangkapan roh oleh arwah.









sumber :
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Nursalam. (2008). Konsep & Metode Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
http://fakhrurrozi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24029/KesMen.ppt
Craig,. Davies, Teifion. (2009). ABC Kesehatan Mental. Jakarta : EGC. 
Anggraeni, Dewi. Budiarto, Eko. (2003). Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta : EGC.